Minggu, 14 Mei 2017

Makalah Seni Tari

MAKALAH
SENI TARI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah seni tari dan drama
Dosen pengampu Ibu Ari Widyaningrum,Sp.d.,Mp.d.

Disusun oleh:
Nama   : Herlinda Mar’atusholihah
NPM    : (15120317)
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Seni Tari dalam Pembelajaran ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Ari Widyaningrum selaku dosen pengampu Pendidikan Seni Tari dan Drama fakultas ilmu pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

           
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang Seni Tari. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

           Semoga makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami isi dari makalah tersebut.
Saya minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca saya minta maaf.
                                                                                                Semarang, 7 Mei 2017

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3.Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................  3
2.1.Deskripsi Seni Tari............................................................................................................  3
2.2.Jenis-jenis Seni Tari..........................................................................................................  4
2.3.Macam-macam Seni Tari..................................................................................................  7
2.4.Unsur-unsur Seni Tari.......................................................................................................  8
2.5.Hakikat Seni Tari Dalam Pembelajaran Di SD................................................................  12
2.6.Deskrip 1 Tarian Daerah..................................................................................................  14
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 18
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................  19


BAB  I
PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang
          Di era globalisasi saat ini, dimana semakin berkembang dengan pesatnya ilmu pengetahuan namun ada suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan atau disembunyikan keberadaannya terutama di Indonesia yaitu keanekaragaman budaya yang tidak dapat dimiliki oleh negara lain. Saat ini kebudayaan Indonesia semakin tenggelam dengan kehadiran teknologi-teknologi yang semakin canggih. Apalagi generasi muda saat ini kurang peduli dengan kebudayaan Indonesia, khususnya kesenian-kesenian seperti seni tari. Maka dari itu, untuk memperkenalkan kesenian Indonesia kepada generasi muda terutama peserta didik mulai dari anak-anak hingga remaja adalah dengan cara memberikan pendidikan seni dalam bentuk pelajaran maupun ekstrakurikuler di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, SMK bagi siswanya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa tersebut.
   Saya sebagai penulis, menyusun makalah ini guna  memenuhi tugas yang berkaitan dengan pemahaman Pendidikan Seni yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Seni Teri dan Drama yaitu Ibu Ari Widyaningrum. Beliau memberikan tugas pembuatan makalah ini bagi mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Drama semester 4 dengan harapan  agar para mahasiswa lebih memahami dan mengetahui Pendidikan Seni yang diselenggrakan di sebuah instansi atau lembaga pendidikan. Dan mahasiswa pun berupaya lebih mengerti bagaimana tujuan atau proses pendidikan seni yang berkembang dalam di sekolah-sekolah tertentu.
      B. Rumusan Masalah
1.      Apakah deskripsi seni tari ?
2.      Apa saja jenis dan macam seni tari?
3.      Apa unsure seni tari ?
4.      Apa hakikat seni tari didalam pembelajaran di SD ?
5.      Apakah deskripsi tarian daerah ?
C. Tujuan Yang Ingin Di Capai
1.      Ingin mengetahui tentang deskripsi seni tari
2.      Ingin mengetahui tentang jenis dan macam seni tari
3.      Ingin mengetahui tentang unsure seni tari
4.      Ingin mengetahui tentang hakikat seni tari didalam pembelajaran di SD
5.      Ingin mengetahui tentang deskripsi 1 tarian daerah
 


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Seni Tari
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami dan berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi.
Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.
Seni tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati. Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama.
Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat—fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern.
Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.
B.     Jenis-jenis Seni Tari
1.      Jenis tari Menurut Koreografinya

·         Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )
·         Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan (duet/pas de duex). Contohnya tari Topeng (Jawa Barat).
·         Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.
·         Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara
Contoh: Tarian Koreografi

2.      Jenis tari Menurut Jumlah pemainnya atau Penyajiannya
·         Tari tunggal adalah tari yang disajikan dan dibawakan oleh satu orang penari, baik perempuan maupun laki-laki.
·         Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari dengan karakter tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya, dapat ditarikan dengan sesama jenis ataupun dengan lawan jenis.
·         Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan.
·         Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.
Contoh : Tari Saman

3.  Jenis tari Menurut Fungsi dan Tujuannya
·         Tari Upacara 
Upacara keagamaan
contoh : Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, Gambuh, dan lain-lain (bali). Ngalase (Jawa Barat), Senyang (Jawa Timur), dan Seblang (Banyuwangi) Randai, Tortor (Sumatera) Tari Gantan dan Tari Huda (Kalimantan) Tari Mon dan Tari Tewadan (Papua) Tari Reko Tenda (plores) Tari Ma'gellu, Tari Pa'gellu, Tari Bissu, dan Tari Bataran (Sulawesi).
·         Upacara Kebesaran Keistanaan (Kraton)
contoh : Tari Legong Kraton (Bali) Tari Bedoyo Semang (Yogyakarta), Bedoyo Kesawang, (Surakarta), Srimpi (jawa Timur), dan Beskalan (Situbondo) Gending Sriwijaya (Palembang) Tari Patudu dan Tari Pojoge (Makassar) Tari Gembu (Sumenep).
·         Upacara Penting dalam kehidupan manusia 
contoh : Upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Tenggara) dan Tari Manimbo (Toraja) Upacara Khitanan dirayakan dengan tari Sisingan (Subang) dari Tari Jaranan Buto (Blitar) Upacara Perkawinan dimeriahkan dengan Tari Beksan, Tari Lawung (Yogyakarta) Upacara kematian menggunakan Tari Ma'bodang (Sulawesi), Tari Ma'maropkha, Tari Ma'Randing (Sulawesi) Upacara maju perang menggunakan Tari Mandau (Kalimantan), Tari Karja (Sulawesi Timur).
Contoh Tarian Agama
·         Tari Pergaulan 
Tari pergaulan ialah jenis tari yang ditampilkan untuk menyampaikan suatu pernyataan kerukunan sesama serta keakraban antar mereka, yang pada saat ini ikut menari pada tari pergaulan ini. Kita dapat menyaksikan penonton ikut menari, mereka pada saat peristiwa tari pergaulan akan terlibat langsung menari.
Contoh yang tergolong tari pergaulan :
ü  tari tayuban 
ü  tari jaipongan 
ü  tari bangreng 
ü  tari ketuk 3 an Contoh : Tari Jaipong
4.      Jenis Tari menurut pola garapannya

A. Tari traisional
o   Tari Tradisional adalah tari yang sudah mengalami suatu perjalanan sejarah yang cukup lama dan selalu pola kepada kaidah-kaidah tradisi yang telah ada. Tari tradisional berdasarkan atas nilai artistik garapannya dapat dibedakan menjadi dua
o   Tari rakyat (tari tradisi rakyat) yaitu tarian yang lahir atau berasal juga hidup dan berkembang di kalangan rakyat atau sekelompok masyarakat.
o   Tari klasik (Tari Tradisi Klasik) adalah tarian yang bernilai artistik tinggi dan mempunyai standar atau norma yan cukup kuat sehingga ada pembakuan gerak dan mengandung konsep simbolik dan filosofis. Contoh : Tari Srimpi
C.    Tari Kreasi

Tari Kreasi merupakan tari yang timbul karena adanya keinginan untuk mengolah, mencipta, ataupun mengubah gerak yang menjadi dasarnya. Tari Kreasi merupakan media yang membuka kebebasan kepada seniman-seniman tari di dalam mencari kemungkinan-kamungkinan baru di bidang seni tari.
Contoh : Tari Yele Fulang
D.    Macam-macam Seni Tari
Macam-macam seni tari yang ada di Indonesia :
§  TARI TRADISIONAL
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah
§  TARI TRADISIONAL KLASIK
Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsi : sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh : Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan)
§  TARI TRADISIONAL KERAKYATAN
Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah Ditarikan bersama juga iringan musik. Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa Barat), payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat)
§  TARI KREASI BARU
Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
ü  Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
ü  Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)
Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo” yang berarti baru saja.  
 
§  TARI KONTEMPORER
Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.
B.     Unsur-unsur tari
1.      Gerak
            Gerak merupakan medium pokok dalam seni tari. Karena merupakan media yang pertama-tama digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh penonton. Agar gerak tersebut dapat mewakili maksud yang hendak diungkapkan, maka perlu adanya penataan/penggarapan yang tepat. Melalui penggarapan itulah, suatu gerakan akan mempunyai kualitas atau bobot yang ditentukan sesuai dengan maksud penggarapannya.
            Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang kualitas atau bobot tarian tersebut di atas, bahwa secara tehnis ditinjau dari tata gerak tari, kualitas/bobot bisa terwujud karena adanya kemampuan memanfaatkan unsur:
v  Tenaga
           Tenaga merupakan suatu kekuatan atau muatan stamina yang dibangun dalam gerakan. Tanpa adanya pengaturan tenaga yang jelas, maka gerak tari bagaikan sebuah benda yang bergerak melintas begitu saja. Sekecil apapun penggunaan tenaga yang diperlukan dalam gerak tari, perlu dipahami dan dapat disalurkan dalam tubuh. Karena dengan penggunaan tenaga yang berbeda akan menghasilkan kesan dinamika yang berbeda pula.
           Misalnya saja untuk gerakan yang keras memerlukan tenaga yang lebih banyak daripada gerakan yang lembut. Ada pula gerakan yang sangat pelan tetapi memerlukan tenaga yang kuat, karena ingin menghadirkan pengungkapan yang mencekam. Bagaimana awal tenaga tersebut harus disalurkan dan pada saat kapan tenaga harus dilepas, seringkali menentukan kesan sebuah gerak tari.
v  Ruang
Adalah tempat di sekitar obyek bergerak. Atau dengan kata lain, ruang adalah keseluruhan arena yang nampak di udara. Bagaimana bentuk gerak tari dan bagaimana kedudukan penari dalam suatu panggung agar bisa sesuai dengan gerakannya, juga merupakan masalah ruang.
Kesan ruang bisa hadir dari posisi gerak tubuh, volume gerak tubuh, kedudukan/penempatan penari di atas panggung. Kesan ruang dalam tubuh akan nampak dari posisi anggota badan dalam membentuk suatu gerakan. Kemudian nampaklah kesan-kesan gerakan seperti berikut: luas-sempit, kuat-lemah, jauh-dekat, diagonal, vertikal, melengkung, horizontal.
Kesan luas sempitnya gerakan bisa terjadi karena posisi kaki dan tangan maupun pembentukan tubuh yang mengecil/merapat ataupun membuka/melebar/meluas. Sebagai contoh misalnya: sikap kedua tangan dan kaki yang terbuka menghadap ke depan dan berdiri di tengah panggung akan lebih terkesan luas daripada melakukan sikap yang sama tetapi di samping kiri atau kanan panggung.
Kesan diagonal ditempuh pada saat posisi gerakan ke arah diagonal, ketika garis diagonal mengarah ke depan akan menimbulkan kesan dekat, sebaliknya ketika garis diagonal mengarah ke belakang akan lebih memberikan kesan jauh dari arah hadap penonton.
Kesan vertikal akan nampak pada saat penari melakukan gerakan mengarah ke atas atau bawah, dari gerakan ini akan menimbulkan kesan meninggi atau merendah. Sebagai contoh misalnya: kedua tangan merapat lurus ke atas, kedua kaki merapat, kemudian melakukan gerakan ke atas dengan cara meluruskan tubuh ke atas, kemudian merendah dengan cara menekuk kedua lutut (jongkok).
Kesan horizontal bisa nampak saat posisi gerakan  mengarah ke samping kiri dan kanan. Misalnya: penari menghadap ke depan kemudian bergerak ke arah kiri dan kanan dalam posisi tangan ndaplang (terlentang).
Kesan lengkung bisa nampak suatu gerakan dilakukan dengan lengkungan-lengkungan di tempat maupun sambil melintas.
Pada gerakan-gerakan diagonal-vertikal maupun horizontal bisa menimbulkan perspektif, misalnya kesan jauh-dekat, dalam-dangkal.
v  Waktu
Perjalanan setiap gerak tari akan menghadirkan kesan tertentu. Bagaimana gerak itu dibuat dan dilakukan untuk memperoleh kesan tersebut, tergantung pada pola waktu atau penataan unsur waktu, yaitu tentang penggarapan cepat-lambat maupun panjang-pendeknya suatu gerak tari.
Banyak sedikitnya pola gerak tari yang tersusun dalam suatu komposisi tari akan menentukan panjang pendeknya sebuah tari. Untuk itu berapa lama sebuah tari dilakukan juga tergantung dari kebutuhan penciptaan/penataan tari. Dengan demikian aspek waktu merupakan permasalahan tentang panjang-pendeknya maupun cepat-lambatnya suatu perjalanan gerak tari.
2.      Iringan
           Gerak dan musik merupakan suatu kesatuan dalam tari. Namun demikian bukan berarti setiap gerakan atau tarian memerlukan musik iringan yang jelas secara auditif, tetapi bisa berupa kesan musikal saja. Kesan musik tersebut bisa dilihat/dirasakan pada unsur ritme atau irama. Dari pemahaman irama tersebut terjalinlah nafas kehidupan, sehingga dapat menghasilkan suasana tertentu dalam penghayatan.
           Secara ringkas peranan (fungsi) musik iringan dalam tari dapat dikategorikan sebagai berikut:
·         Membantu menguatkan suasana dan adegan
·         Memperjelas dinamika
·         Menuntun rasa/perasaan/pengungkapan
·         Memperjelas irama
·         Harmonisasi
·         Memperjelas daya emosional
·         Memperjelas intensitas (tekanan) gerak
·          
Ada beberapa elemen/ unsur musik yang perlu diketahui, antara lain:
1.      Unsur pokok:
Ø Bunyi
Merupakan sumber utama musik. Bunyi sebagai iringan tari terjadi karena disengaja yaitu dengan cara memainkan alat musik, ataupun bunyi dari kehidupan alam semesta.
Ø  Irama
Irama terjadi karena mengalirnya ketukan dasar yang teratur mengikuti beragamnya variasi gerak melodi. Pola irama pada musik memberikan perasaan tertentu pada setiap insan yang mendengarkan, karena pada hakekatnya irama adalah gerak yang menggerakkan perasaan. Contoh: irama melayu, irama dangdut, irama keroncong, dsb.
Ø  Melodi
Melodi dapat hadir karena susunan nada-nada dalam suatu lagu. Kesan melodi sangat tergantung dari kesan yang hendak diungkapkan melalui susunan nada tersebut. Bagaimana untuk menciptakan kesan sedih, kacau, gembira, marah, agung adalah tergantung pada kemampuan menyusun nada-nada.
Ø  Birama
Adalah pengelompokan ketukan menjadi unit-unit hitungan, terutama dalam hubungannya dengan kerangka waktu. Pengelompokan tersebut berkaitan dengan eleman-elemen musik seperti melodi, harmoni, ritmik dsb.
Ø  Harmoni
Merupakan kesesuaian dan keselarasan bunyi dari setiap instrumen dalam permainan musik kelompok, yang tampil sebagai bentuk yang utuh, enak didengar dan memenuhi syarat sebagai suatu karya musik.
Ø  Tekstur
Merupakan jalinan atau alunan melodi yang terdiri dari berbagai suara dalam sebuah karya musik. Berbagai suara yang dipadukan melalui pertimbangan-pertimbangan keserasian nadanya dapat diibaratkan sebagai jarring-jaring yang melatarbelakangi sebuah karya seni. Dalam jarring-jaring tersebut tergambarkan berbagai kesan ataupun sebuah kehidupan yang ingin diceritakan oleh penciptanya.
2.Unsur pendukung
·         Tempo
Adalah istilah untuk ukuran kecepatan, misalnya tempo cepat-lambat-sedang. Tempo dibentuk dengan cara mengatur berat, yaitu ketukan dasar dalam ukuran antara nada yang satu dengan nada yang lain.
·         Dinamika
Dinamika dapat didefinisikan sebagai volume bunyi yang kuat/ lembut dan perubahan yang berangsur-angsur dari kuat ke lemah dan sebaliknya.
Dinamika dan tempo sangat mendukung ekspresi musik, karena mampu memberikan daya hidup pada performa (penampilan) musik dan lagu.
·         Gaya
Merupakan suatu cara menyampaikan melodi atau lagu, tersambung dengan halus atau terputus-putus, feminin atau sigrak, halus atau keras dsb. Setiap penggarapan musik tentu mempunyai pendekatan karakteristik tersendiri sesuai dengan latar belakang penggarapan dan hasil yang hendak dicapai.
·         Kualitas nada/warna nada
Setiap sumber suara akan menghasilkan warna suara (timbre) sebagai ukuran kualitas suara yang diharapkan. Disamping tergantung oleh jenis sumber suara yang dipilih, kualitas nada ataupun warna suara juga sangat tergantung dari jumlah sumber suara maupun alat musik dan cara menggarapnya.
·         Bentuk komposisi atau form.
Adalah bentuk komposisi sebagai suatu karya musik. Misalnya adanya beberapa hal yang menyebabkan lagu tersebut terbagi dalam bagian-bagian yang sama, hampir sama, atau berbeda sekali antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Unsur-unsur pendukung lainnya :
A.     Tema
Dalam suatu karya tari, tema merupakan salah satu unsur yang menentukan. Agar karya tari dapat ditangkap oleh penonton, maka tema perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum geraknya dieksplorasi. Karena pengembangan ide penggarapan tetap perlu berpijak pada tema pokoknya.
B.     Tata rias busana
Tata rias adalah segala upaya mengubah wajah dengan menggunakan alat-alat tertentu sesuai dengan peran atau karakter yang ditentukan. Berbagai upaya mengubah wajah tersebut antara lain dengan menggunakan pewarna, goresan/coretan, dan lain sebagainya.
Tata busana adalah segala perlengkapan yang dikenakan pada artis/penari saat ia memperagakan peran tertentu di atas pentas. Tata busana dapat berupa pakaian yang berfungsi sebagai penutup (pelindung) badan termasuk perhiasan (asesoris) ataupun tanda pengenal (atribut) yang membedakan peran yang satu dengan yang lainnya, dan juga peralatan untuk kelengkapan menari (property).
Untuk membuat tata busana perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
·         Bentuk atau model tata busana
·          Jenis bahan yang digunakan
·         Tata warna
C.     Ruang pentas
Ruang pentas adalah keseluruhan arena yang nampak dengan pembatasannya yang jelas terutama adanya lantai. Ruang pentas dapat berupa:
·         Pentas arena: tempat pertunjukan berbentuk arena (melingkar) yang tidak ada pemisahan yang jelas antara penonton dan pementas.
·         Panggung prosenium: panggung pertunjukan berbentuk prosenium yang mempunyai batas yang jelas antara penonton dan pementasan.  
·         Panggung tapal kuda:  panggung pertunjukan dimana tempat penonton berbentuk tapal kuda.
D.    Hakikat Seni Tari Dalam Pembelajaran Di SD
Secara teoretis yang dimaksud dengan seni tari adalah seni gerak tubuh yang mempunyai makna atau arti dimana ada sesuatu yang ingin diungkapkan dari jiwa manusia sehingga membentuk perilaku yang mempunyai nilai keindahan (seni). Berbicara mengenai pengertian tentang tari, banyak para ahli mengemukakan pendapatnya dan memberikan definisi tari yang satu sama lainnya mengandung pengertian yang hampir sama. Beberapa pengertian tari menurut
para ahli adalah sebagai berikut:

1. Levinson (Soedarsono et al, 1996: 2) mengemukakan bahwa,
“Tari adalah geraktubuh yang berkesinambungan melewati ruang yang telah ditentukan sesuai dengan ritme tertentu serta mekanisme yang sadar”.

2. Doubler (Soedarsono et al, 1996: 2) mengemukakan bahwa,
“Tari adalah ekspresi gerak ritmis dari keadaan-keadaan perasaan yang secara estetis dinilai, yang lambang- lambang geraknya dengan sadar dirancang untuk kenikmatan serta kepuasan dari pengalaman ulang, ungkapan, berkomunikasi, melaksanakan, serta dari penciptaan bentuk-bentuk”.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi tari, dapat disimpulkan bahwa seni tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang dituangkan melalui gerak-gerak yang indah. Dengan demikian jelaslah bahwasannya yang menjadi elemen utama dalam tari adalah gerak. Pendidikan seni tari di sekolah dasar memang telah dilaksanakan, baik itu dalam pelajaran intra maupun ekstrakurikuler. Namun demikian, usaha

1. Rangsang Auditif

Rangsang auditif diperoleh melalui indera pendengaran, meliputi berbagai suara dan bunyi-bunyian, seperti suara binatang, suara angin atau air, bunyi alat atau instrumen, kata-kata, puisi, musik, dan sebagainya. Rangsang tersebut dapat dijadikan bahan untuk memotivasi penciptaan gerak. Suasana, karakter, dan gerak tari dapat muncul melalui rangsang auditif tersebut.
2.      Rangsang Visual

Rangsang visual diperoleh melalui indera penglihatan. Rangsang visual dapat timbul dari gambar, patung, objek alam, topeng-topeng, dan sebagainya yang kemudian divisualisasikan kedalam gerak-gerak yang diperoleh.

            3. Rangsang Kinestetik

Rangsang kinestetik adalah rangsang yang muncul dari gerak tari atau gerak yang indah. Gerak yang dihasilkan tidak dimaksudkan dalam fungsi komunikatif kecuali sifat alami yang terdapat pada gerak itu sendiri, sehingga gerak yang dihasilkan memiliki corak yang berbeda dengan gerak tari yang diberikan. Dapat diartikan bahwa gerak kreatif yang dihasilkan merupakan hasil pengembangan dari gerak itu sendiri, sehingga memiliki gaya, suasana, dan bentuk yang khusus.
4.      Rangsang Peraba

Rangsang peraba diperoleh dari perabaan terhadap suatu benda tertentu. Seringkali rangsang peraba ini menghasilkan respon kinestetik yang kemudian menjadi motivasi untuk gerak tari, misalnya rasa lembut pada kain beludru dapat memberikan kesan kelembutan kualitas gerak. Selain sebagai dasar penciptaan gerak tari, rangsang ini dapat digunakan sebagai objek pengiring.
               5.    Rangsang Gagasan (Ide)

Rangsang gagasan ini paling dikenal dalam dunia penciptaan tari. Biasanya gagasan ini berupa cerita, dongeng, cerpen, puisi, atau peristiwa tertentu. Rangsang gagasan yang berupa cerita dapat dijadikan rangsang awal pada pembelajaran tari. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa bentuk-bentuk rangsang dalam pembelajaran seni tari ternyata sangat bervariasi. Sebagai pemegang sentral dalam proses pembelajaran maka guru seni tari diberi kesempatan yang sangat leluasa untuk memilih rangsang mana yang akan dipergunakan dalam proses pembelajarannya.
E.     Deskripdi 1 Tarian Daerah
    
Tari Merak merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Jawa barat ,makna dari tarian merak ini terdapat pada gerakannya yang ceria dan gembira ,sehingga tarian merak ini selalu digunakan sebagai tarian persembahan bagi tamu atau menyambut pengantin pria untuk menuju pelaminan ,Tari Merak adalah tarian populer di daerah jawa  dan merupakan tarian kreasi baru dari Tanah Pasundan, yang diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950an, walaupun tarian ini dibawakan oleh penari wanita, namun sebenarnya tarian ini mengambarkan tingkah laku merak jantan dalam menebatkan pesonanya kepada merak betina, dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang, dalam usahanya menarik merak betina, sang jantan akan menampilkan pesona terbaik yang ada pada dirinya sampai membuat sang betina terpesona  dan serlangsung sampai perkawinan .
B. Kelengkapan Tari Merak
Dalam pertunjukan, tari Merak umumnya dimainkan oleh seorang atau beberapa orang penari wanita. Ketika pertunjukan, mereka mengenakan kostum yang penuh warna, seperti merah, kuning, serta hijau. Untuk menambah kesan menarik, mereka juga mengenakan selendang yang warnanya senada dengan kostum penari. Ketika dibentangkan, selendang itu tampak seperti sepasang sayap. Beberapa kelengkapan tari Merak antara lain sebagai berikut.
No.
Kelengkapan
Deskripasi
1.
Mahkota
Mahkota yang dikenakan oleh penari merak disebut juga dengan nama siger, keunikan terlihat dari asesories yang terdapat di dalamnya yakni berupa payet atau pernik dengan bermacam warna sehingga menimbulkan warna glamour ketika terkena sinar layaknya bulu merak.
2.
Hiasan telinga
Pada bagian telinga para penari merak menyerupai ornamen yang terdapat dalam kostum pewayangan. Jika dilihat secara umum properti yang bernama sesuping ini masih menjadi pelengkap Mahkota.
3.
Hiasan sanggul
Pada bagian belakang rambut para penari menggambarkan burung merak jantan. Sebagian orang juga menyebut properti ini dengan nama garuda mungkur.
4.
Hiasan dada
Penari tari merak mengenakan kainseperti kemben sebagai busana penutup bagian dada. Kain kemben ini melingkar di bagian tubuh dari dada sampai bawah perut. Sebagaimana tema dari tarian ini tentu saja pernik berwarna-warni menghiasi kostum ini.
5.
Apok
Apok merupakan kain penutup yang berbentuk melingkar yang dikenakan oleh penari sebagai penutup leher hingga ke bagian dada.
6.
Sayap
Jika dilihat secara keseluruhan sayap ini menjadi ciri utama yang membedakan kostum tari merak dengan busana tarian lain. Dalam pementasan nanti sayap ini memiliki peran penting yang menggambarkan bahwa tarian ini melambangkan seekor burung merak.
7.
Penutup bawah
Sebagai penutup bagian bawah atau kaki, para penari menggunakan busana berbentuk rok. Bagian bawah ini dilengkapi dengan ornamen-ornamen yang menghiasi kain tersebut juga dibuat semirip mungkin dengan bulu burung merak.

C. Gerakan Tari Merak
Gerakan lemah gemulai dari sang penari Merak menjadi ciri khas tersendiri dari pertunjukan tari Merak. Sesekali, mereka menampilkan gerakan layaknya seekor burung yang sedang melompat. Gerakan tari Merak semakin terkesan mempesona ketika penari Merak menari sambil membentang sepasang sayap yang penuh warna. Beberapa nama gerakan yang ada dalam tari merak antara lain sebagai berikut.
No.
Ragam Gerak
Deskripasi
1.
Gerakan kepala
1.      Galier adalah gerakan yang memutarkan kepala.
2.      Gilek adalah gerakan menggoyangkan kepala ke kanan dan ke kiri
2.
Gerakan tangan
1.      Ukel adalah gerakan memutarkan tangan.
2.      Selut adalah gerakan tangan kanan dan kiri yang digerakan ke depan atau ke atas selut (selut adalah gerakan tangan kanan dan kiri yang digerakan ke depan atau ke atas dengan cara bergantian.
3.      Tepak bahu adalah gerakan tangan yang menepuk-nepuk bahu baik itu satu tangan atau dua tangan dan bahkan dua tangan saling bergantian.
4.      Capang adalah gerakan tangan yang membengkokkan salah satu dari tangan.
5.      Nyawang adalah gerakan tangan yang menandakan bahwa sedang melihat keadaan yang jauh.
6.      Lontang kiri/kanan adalah gerakan tangan yang menggunakan dua tangan dan digerakkan  saling bergantian.
3.
Gerakan kaki
1.      Duduk deku adalah yang melipat dua kaki ke Dalam.
2.      Seser adalah gerakan kaki yang bergeser ke arah kanan dan kiri.
3.      Sirig adalah gerakan kaki yang menggoyang-goyangkan kedua kaki dengan bersamaan.
4.
Gerak gabungan
Mincid adalah gerakan gabungan kepala, tangan, dan kaki dan di gerakan bersamaan tetapi tangan dan kaki berbeda yaitu tangan kanan berpasangan dengan kaki kiri begitu pun sebaliknya.
Dengan iringan lagu gending Macan Ucul para penari tari Merak menggerakan tubuhnya dengan gemulai layaknya gerakan merak jantan yang sedang tebar pesona. Gerakan merak yang anggun dan mempesona tergambar dari gerakan Tari Merak yang penuh keceriaan dan keanggunan. Sehingga tak heran jika Tari Merak sering digunakan untuk menyambut pengantin pria atau sebagai hiburan untuk tamu dalam acara pernikahan. Selain itu Tari Merak juga banyak ditampilkan dalam event – event baik yang bertaraf nasional dan internasional karena keindahan gerakan Tari Merak .
D. Nilai Keceriaan

Nilai keceriaan yang digambarkan dalam tari merak akan semakin jelas dengan penggunaan kostum yang digunakan oleh sang penari persis seperti ekor merak, dalam membawakan tarian merak, penari akan menggunakan kostum yang berwarna – warni dengan aksesoris yang semakin mempertegas kesan burung merak jantan, dan yang tidak pernah ketinggalan dalam kostum tari merak adalah sayap burung merak yang bisa dibentangkan dan hiasan kepala (mahkota) yang akan bergoyang – goyang ketika penari menggerakan kepalanya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

1 komentar:

  1. Pinocchio link 12bet, Malta - Viecasino
    Pinocchio 샌즈카지노 link 12bet, Malta. Pinocchio link 12bet. Pinocchio link 12bet. Pinocchio link 12bet. Pinocchio link 12bet link 카지노 가입 쿠폰 12bet. Pinocchio link 12bet.

    BalasHapus